Fatimah Hidayati

Friday, November 25, 2011

All about PPDS Anak UI (IKA FK UI-RSCM)

 

Departemen Anak merupakan salah satu bagian terbesar dalam sistem pendidikan dokter. Rata-rata merupakan bagian dengan peminat terbanyak, termasuk di FKUI RSCM (termasuk saya juga..=D). Menurut informasi yang saya dapatkan, Departemen dengan pelamar yang paling banyak terdiri dari:

  • Obgyn : 25 pelamar
  • I.Kes.Anak : 25 pelamar
  • I.Peny.Dalam:  25 pelamar
  • I.Kes.Kulit&Kelamin:  20 pelamar

Bahkan dengar punya dengar, pendaftar peserta PPDS Anak FKUI-RSCM bisa mencapai sekitar 70 orang per semesternya.

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Program Pendidikan Dokter Spesialis Anak

clip_image001_thumb

Program Magister Kedokteran

Profesi Dokter Spesialis-1

 

Persyaratan peserta program

Persyaratan akademik

- Syarat wajib (keharusan)

- Memiliki ijazah dokter yang diakui

- TOEFL > 500 (PPB UI = LBI UI)

- Lulus seleksi masuk: ujian tulis dan wawancara

- Syarat tambahan (lebih disukai) - Pertimbangan

- 1 tahun pengalaman klinis (pelayanan masyarakat) –> masih tertulis 6 bulan di CHS (bagi yang belum memiliki pengalaman klinis 6 bulan –> tidak lulus seleksi dokumen oleh CHS dan tidak diikutsertakan ke dalam proses berikutnya, dibuktikan dengan surat keterangan lama bekerja dari RS/Klinik tempat kita bekerja, bukan dari dikeluarkannya SIP). Namun sekali lagi, 1 tahun lebih memiliki poin plus (PTT>RSIA>RS>Klinik).

- Potensi akademik baik - IPK min 3,0 dengan Nilai IKA baik (lebih bagus lagi jika cumlaude..ya iya lah ya)

- Prestasi kerja yang baik (masyarakat dan kesehatan) –> kegiatan/aktivitas setelah lulus dokter umum, organisasi selama mahasiswa & dokter

- Karya ilmiah bidang kedokteran –> lebih disukai jika ada publikasi ilmiah / karya tulis ilmiah populer yang dipublikasi

- Rekomendasi mengenal kemampuan akademik

Kita diminta untuk menyebutkan 3 orang dokter/dosen yang mengenal kemampuan akademik kita, tidak harus dokter anak, apalagi staf dokter Anak UI (ini yang sering menimbulkan mispersepsi). Kita boleh menyebutkan misalnya pimpinan RS di mana kita bekerja, atau dosen dari Universitas kita berasal (Asal konfirmasi ke beliau nya –> jangan sampai pas beliau di telepon, malah tidak ingat kita, dan usahakan yang memang mengenal baik kita/ track record kita).

Isu lain yang juga beredar adalah kita harus magang di UI supaya diterima, menurut saya ‘’It’s A Big NO”. Sebenarnya, saya dari sudut pandang anak UI, menilai magang itu diadakan tujuan awalnya adalah mendekatkan almamater UI yang ingin mendaftar anak, agar lebih dikenal dosennya (agar bisa dapat rekomendasi), ataupun memfasilitasi dokter staf anak untuk mendapatkan asisten penelitian (sekalian belajar penelitian untuk yang magang). Bukan berarti dengan dikenal, kita sudah pasti diterima.

Namun trend saat ini menunjukkan anak dari luar UI seperti berlomba-lomba ingin magang di Departemn IKA (yah tidak ada salahnya sih, asal tidak berpikiran “harus magang biar diterima”). Divisi yang sering menerima anak dari luar UI adalah perinatologi (sekedar info jika memang tertarik untuk magang), tidak menutup kemungkinan Divisi lain.=D 

Jika anak UI dengan porsi lebih banyak diterima (selain tentunya akademisnya  baik..=p), bukan kah hal yang wajar suatu Universitas lebih banyak menerima almamaternya (tidak hanya UI), seperti PTN lain di dalam Negeri maupun luar negeri. Tetapi untuk dari luar UI, jangan berkecil hati, jika memang kualitas kita baik, almamater tidak banyak mempempengaruhi. In case, ada dua orang anak dengan nilai yang sama, almamter baru berperan.

Lupakan anak titipan konsulen/Prof (yah emang ada jatahnya masing2, mau diapakan? Lagipula tidak semua  konsulen yang memanfaatkan jabatannya, balik ke kepribadian masing2. Kalau anaknya memang berkualitas dan Bapaknya konsulen, mau disalahkan?). Anyway, insya Allah masih ada ko, bagian untuk yang rakyat jelata tanpa embel2 konsulen (seperti saya), tapi artinya kita harus berusaha lebih keras (Jadi curhat).=D

 

Persyaratan Pendaftaran –> sama dengan Departemen lain

Dana pengembangan : Rp. 25.000.000,- / Rp. 40.000.000,-

SPP per semester:

- Rp. 10.000.000,- (Regular : PTT, usia <35 tahun)

- Rp. 15.000.000,- (Mandiri/perluasan/extension)

 

Prosedur dan Proses seleksi

Di Pusat Pendidikan Dokter Spesialis Anak FKUI

  • Diselenggarakan oleh Panitia Seleksi masuk calon PPDS IKA
  • Ujian yang harus diikuti :
  • Ujian tulis MCQ (batas lulus 75)

Soal berupa kasus dengan bahasa Inggris, pertanyaan akan mengacu ke kasus tersebut. Soal berupa pengetahuan kedokteran umum & IKA

  • Ujian TOEFL (PPB/LBI-UI) (min 500)

Poin plus jika TOEFL > 550

  • Tdk ada psikotest dlm seleksi anak, berbeda dengan bagian lain.
  • Wawancara (min 700)

Wawancara

Wawancara seputar teori Anak, pengetahuan umum dan kehidupan

- kemampuan/kompetensi kedokteran umum dan IKA (penyakit tersering yang ditemui)

- penampilan/perilaku profesional

- motivasi, pandangan dan sikap terhadap bidang IKA (Kenapa tidak memilih bidang lain, Obgin mungkin juga bisa ketemu pasien bayi/anak)

- untuk yang dari luar UI terutama, ditnya kenapa pilih UI, kenapa tidak Universitas lain?

- pengalaman dan upaya mengembangkan ilmunya: ikut seminar apa saja? (tidak harus seminar Anak), upaya dan strategi apa saja yang sudah dilakukan untuk masuk Anak

- Kesiapan keluarga selama proses pendidikan (dukungan dan siapa yang support finansial selama masa pendidikan?) Jangan sampai di tengah pendidikan keluarga mengeluhkan kesibukan kita sebagai PPDS Anak, ataupun terbentur biaya sehingga tidak melanjutkan pendidikan (kasian, kan bisa kasih kesempatan untuk orang lain). Semuanya harus dipersiapkan jauh hari, yang tidak ada biaya, jangan berkecil hati, selain mengumpulkan biaya selama menjadi dokter umum, bisa juga cari info beasiswa dari Depkes seperti Tubel/BK(Bimbingan Karir) untuk yang berniat praktek di Daerah nantinya, atau pun beasiswa dosen (itupun dengan persyaratan tertentu).

- kemampuan berbahasa Inggris

Membaca artikel bahasa Inggris dan baca (speaking kita dinilai) lalu dikasi 5 pertanyaan yg jawabannya ada di artikel.

 

Prosedur dan Proses seleksi

Di Pusat Pendidikan Dokter Spesialis Anak FKUI

  • Keputusan penerimaan peserta

- Panitia seleksi calon PPDS

- Calon PPDS 50-60 orang  diterima 12 20 orang (?)

- Hasil seleksi dilaporkan ke FKUI →calon peserta

  • Pendaftaran ulang

- Peserta yg diterima harus mendaftar ulang ~ prosedur dan jadwal yang telah ditentukan

- Menyelesaikan persyaratan administratif

- Membayar biaya pendidikan

  • Biaya pendidikan

- biaya pendidikan selama masa studi harus dibayar sesuai ketentuan FKUI

clip_image003_thumb[2]

  • Pengumuman kelulusan keluar hampir 1 bulan pasca ujian (termasuk yang paling lambat katanya). Jumlah peserta yang lulus kurang lebih sebanyak 12 org (8 orang jalur reguler dan 4 orang jalur perluasan). Bedanya hanya terletak pada sumbangan dan spp nya. Sumbangan reguler 25 juta, spp nya 10 juta, sedangkan perluasan lebih mahal, sumbangannya 40 juta, spp 15 juta (Lihat Biaya Pendidikan PPDS FKUI).
  • PPDS di UI menganut sistem double degree (gelar M.Kes,Sp.A), 1 semester pertama adalah perkuliahan magister dan semester berikutnya junior (jaga bangsal).

Overall, dari semua yang dipaparkan, intinya adalah mari kita berusaha dulu (pantang menyerah sebelum mencoba), yah dari memperbaiki diri agar sesuai atau mungkin dapat melebihi persyaratan yang diinginkan (PTT dulu mungkin, belajar TOEFL, ikut seminar, belajar teori anak dan umum). Semuanya bisa asal kita berusaha, saya jd ingat quotes Paul Coelho yang kurang lebih bunyinya seperti ini “Jika kita benar2 menginginkan sesuatu, maka dunia ini pun akan membantu kita untuk mendapatkannya”. Ásal pakai cara yang benar yah..=p

Sisanya setelah kita berusaha, ada porsi Tuhan yang menentukan. Maka berdoalah setelah berusaha (Doakan saya juga yaah, juga baru mau mendaftar).

Jangan pernah berhenti bermimpi!=D

 

Untuk info lengkap klik:

http://www.cdc.fk.ui.ac.id/_UPLOAD_/_ARTICLE_/Pemaparan%20tentang%20PPDS%20I.pdf

Note:

Sebagian informasi didapatkan dari tanya jawab dengan senior, tidak 100% isi dapat dipertanggungjawabkan..=p

 

16 comments:

  1. Bagus banget dok informasinya,, terima kasih y dok hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, sama2..semoga berguna informasinya..

      Delete
  2. Kak Ima, terima kasih buat infonya yang sangat berguna. Ngomong2 soal IP, kira2 itu menjadi persyaratan wajib ato gmna ya kak? Sebenarnya yg poinnya paling besar itu ujian apa?

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehe beautiful mind ini siapa yah?
      Engga siih, IPK nilai poin plus aja (lebih diutamakan).
      Denger2 yaah (karena ga jadi daftar yg periode ini...hiks), yg paling gede poinnya yah ujian wawancara dan kalau almamater biasanya lebih disukai...

      Delete
  3. makasih infona dok

    ReplyDelete
  4. malam dok..
    sebelumnya terima kasih bnyk buat infonya..

    cm mau nanya nih, saya minat ppds anak di fkui,
    trus dnger2 klo mao tes, suru belajar dari bahan2 kuliah anak di fkui,
    nah, klo yg dr luar UI, bsa didapat dmana ya??

    ReplyDelete
  5. mau bangettt tapi nilai anak aku C+ hiks mudah2an ga ngaruh yaaaa dan bisa tetap diterima. Amieeen

    ReplyDelete
  6. wawancara pake b.ing jg yaa .??? hhmmm

    ReplyDelete
  7. halo mbak.. Terimakasih infonya yaaa.... mbak klo dari TNI bagaimana ya??? karena selama ini saya tidak ditugaskan di rumah sakit???

    ReplyDelete
  8. thx for sharing infonya ya mbaa..

    ReplyDelete
  9. Kak, mau nanya, itu IPK preklinik+profesi atau IPK profesi aja kak?

    ReplyDelete
  10. FYI, double degree di pendidikan spesialis FKUI tidak diakui oleh rektorat. Jadi tidak seperti lulusan spesialisasi dari berbagai FK univ lain, setau saya sampai saya lulus thn 2012, dan terakhir saat saya dengan lulusan thn ini, tidak diberikan gelar magister-nya....alias hangus....nguss...nguss...

    ReplyDelete
  11. wahh ima....nice info ni.....

    ReplyDelete
  12. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  13. Beda nya ppds reguler dan khusus apa?

    ReplyDelete
  14. Salam dok. Apakah bisa minta kontak media sosialnya untuk komunikasi ttg ppds anak ui dok?🙏🏼

    ReplyDelete